Seberkas cahaya yang besar keluar, Sandy membuka pintu dan mereka takjub melihat dunia lain yang terbentang di depan mata mereka.
Squidward : “Astaga, jadi inikah dunia sihir ?” ( masuk ke dalam ).
Patrick : “Apa di sini ada dasty perry ?”
Pearl : “Kereeeeen.”
Sandy : “Ayo yang lain juga cepat masuk. Untung kita masuk di tempat yang sepi seperti ini.”
Mereka semua segera masuk menyusul Squidward dan Sandy yang sudah masuk duluan.
Sandy : “Nah, kita tinggalkan pintunya saja di sini. Kita cari tongkat sihir dulu.”
Mr Krab : “Di mana kita bisa mendapatkannya ?”
Sandy : “Berdasarkan buku yang aku baca sih kita bisa membelinya di toko Loley pop. Letaknya cukup dekat dari sini.”
Nyonya Puff : “Hmmm, sepertinya aku sedang bermimpi. Bagaimana bisa ada dunia seperti ini ?”
Spongebob : “Nikmati saja Nyonya Puff, sepertinya kita akan bersenang - senang di sini.”
Mr Krab : “Tunggu dulu, tadi kau bilang kita akan meninggalkan pintu ini di sini. Apa tidak bahaya ?”
Sandy : “Emmm, benar juga ya. Lalu siapa yang kira - kira mau menjaga pintu ini ?” ( memandang mereka semua )
Mr Krab : “Tidak tidak, kalian tidak membayarku untuk melakukan hal ini.”
Nyonya Puff : “Menunggu ? Huh, siapa yang sudi ?”
Pearl : “Tentu bukan aku, Sandy.”
Spongebob : “Aku mau menunggu di sini asalkan bersama Squidward.”
Squidward : “Dan kau pikir aku mau ?”
Sandy : “Ayolah, masak tidak ada yang mau ?”
Mr Krab : “Kenapa tidak kau saja, Sandy ?”
Sandy : “Aku ? Lalu setelah itu kalian akan tersesat karna tidak tahu arah .”
Plankton : “Biar aku saja yang menunggu di sini.”
Mr Krab : “Dan kau pikir kami akan percaya padamu ?”
Plankton : “Ya sudah kalau begitu.”
Sandy : “Aduh, memangnya kenapa kalau Plankton yang menjaga pintu ini Tuan Krab ?”
Mr Krab : “Kau belum tau betapa liciknya dia. Nanti dia akan membuang pintu ini dan kita akan terperangkap di sini selamanya.”
Plankton : “Sebenarnya itu ide yang sangat brilian sih, tapi……”
Mr Krab : “Benar kan, kau ini memang tidak bisa dipercaya..”
Sandy : “Hei hei, sudahlah. Kalau begitu biar ada satu orang lagi yang menemani Plankton di sini supaya tidak macam - macam.”
Mr Krab : “Aku setuju kalau begitu. Tapi siapa ?”
Patrick : “Groooook Grooooook.” ( mengorok ).
Squidward : “Astaga, di saat - saat seperti ini dia malah tidur.”
Sandy : “Berarti sudah jelas kan siapa yang akan menemani Plankton di sini ?”
Mr Krab : “Sebenarnya sih aku kurang yakin, tapi……”
Spongebob : “Jangan khawatir Tuan Krab, Patrick selalu bisa diandalkan kok.”
Squidward : “Yah, kau benar, Spongebob. Sangat bisa diandalkan untuk menghancurkan semuanya.”
Sandy : “Sudahlah, tidak ada waktu berdebat lagi. Ayo kita berangkat ke toko Loley Pop.”
Spongebob : “Kami pergi dulu ya, Plankton.”
Mr Krab : “Awas kalau kau sampai macam - macam.” ( mengepalkan tinju ke Plankton )
Plankton : “Kita lihat saja nanti, hahahahaha.”
Patrick : “Grooook Grooook……………”
Pearl : “Yayyyy, kita jalan - jalan.”
Nyonya Puff : “Susah untuk dipercaya. Aku berada di tempat aneh dengan orang - orang yang aneh pula.” ( menggelengkan kepala )
Sandy : “Let’s go.”
***************
Sandy : “Ah, ini dia tempatnya, ayo kita masuk.”
Mr Krab : “Perasaanku saja atau memang di sini tidak ada orang sama sekali ya ? Dari tadi kita berjalan sama sekali tidak ada tanda - tanda kehidupan di sini.”
Sandy : “Aku juga bingung, Tuan. Tapi aku rasa kita bisa menemukan alasannya di toko ini.”
Squidward : “Kalian terlalu banyak bicara, biar aku langsung masuk saja.”
Di dalam toko sama sekali tak ada orang. Mereka terkejut melihat isi toko itu. Ada begitu banyak tongkat - tongkat sihir yang dijejalkan dengan rapi dalam tabung berukuran sedang. Benda - benda aneh yang lain juga ada di sana. Di depan mereka ada patung tengkorak yang menyeramkan dan tiba - tiba saja patung itu membuka mulutnya dan bersuara……………….
Tengkorak : “Selamat datang di Loley Pop.”
Semua : “Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” ( berteriak )
*****************
Plankton : “Benar - benar pekerjaan yang membosankan harus menunggu di sini. Apalagi harus bersama bintang laut idiot ini.”
Patrick : “Jadi kau tidak suka menunggu di sini bersamaku ?”
Plankton : “Hei, sejak kapan kau bangun ?”
Patrick : “Sejak kau bicara sendiri barusan. Hei, di mana teman - teman yang lain ?”
Plankton : “Mereka pergi.”
Patrick : “Kenapa mereka tidak mengajakku ?”
Plankton : “Karna kau ketiduran tadi.”
Patrick : “Kau bohong, pasti mereka sedang main petak umpet kan ?”
Plankton : “Petak umpet ? Apa itu ?”
Patrick : “Pasti mereka sedang bersembunyi di balik pintu ini.” ( mendekati pintu ke mana saja )
Plankton : “Hei, jangan kau buka ! Nanti kita tak bisa pulang.” ( menghalangi Patrick )
Patrick : “Tapi mereka sedang bersembunyi di balik pintu itu.”
Plankton : “Jangan konyol bintang laut. Kau ini menyebalkan sekali !”
Patrick : “Biarkan aku membukanya !”
Plankton : “Tidak ! Tunggu dulu, Patrick, kau lihat tidak di sana ? Sepertinya ada seseorang yang sedang menuju ke arah kita. Dan apa yang dipegangnya itu ?” ( menunjuk ke belakang Patrick )
Patrick : “Kau mau menipuku ?”
Plankton : “Lihat dulu ke sana.”
Patrick : “Ahhhh. Hei, kau benar, siapa orang itu ? ( menoleh ke belakang )
Plankton : “Itu tidak penting. Lihat benda yang dipegangnya, tidak salah lagi, itu tongkat sihir.”
Patrick : “Tongkat sihir ?” ( terkejut )
(Bersambung ke Episode Tujuh )
0 comments:
Post a Comment