Monday, October 5, 2015

Petualangan Spongebob di Dunia Sihir ( Episode 3 )

Sandy : “ Oh, jadi begitu ? Kalian ingin aku membantu menemukan cara membuat sepuluh ribu Krabby Patty ?”

Squidward : “Begitulah, sebelum pak tua itu mengeluarkan aku emm maksudku kami dari Krusty Krab. Betul kan Spongebob ?”

Patrick : “Betul Squidward. Aku…..”

Squidward : “Aku tidak sedang bicara denganmu, Patrick.”

Spongebob : “Jadi, bisakah kau membantu kami, Sandy ?”

Sandy : “Emmmm. dilihat dari manapun kalo kita berpacu pada teori mekanika kuantum, irisan atom Bohr, radiosiotop, gelombang elektromagnetik dan penyebaran electron sepertinya itu hal yang tidak bisa dipecahkan dengan rumus kimia sederhana yang dicampur dengan bahan dasar Natrium dan……………….”

Squidward : “Dan bisakah kau langsung mengatakan intinya kepada kami ? Aku ingin cepat - cepat menyelesaikan urusan ini supaya bisa berlibur.”

Spongebob : “Kau lupa Squidward ? Menurut Undang - Undang ketenagakerjaan Krusty Krab nomer 342 amandemen ke 0 para pegawai Krusty Krab dilarang minta libur atau cuti karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Squidward : “Tentu aku ingat, Spongebob. Tapi sayang sekali si bodoh Krab itu lupa kalo kita bukan pegawai, kita SUKARELAWAN.”

Sandy : “Hmmm, jadi bagaimana ini ? Kenapa kalian malah membicarakan yang lain ?”

Squidward : “Maaf, jadi apa kau sudah punya solusi ?”

Sandy : “Sepertinya…….. Tidak.”

Squidward : “Hehehe, tidak ya ? Jadi kau tidak ada bayangan sama sekali ? Lalu kenapa kita capek - capek ke siniiiiiiiiiiiiiiii ( berteriak ) ?

Patrick : “Kita kan ke sini mau mengajak Sandy menangkap ubur - ubur. Ya kan Spongebob ?”

Spongebob : “Jangan bercanda, Patrick. Kita sedang serius.”

Patrick : “Jadi kita tidak akan menangkap ubur - ubur ? Huaaaaaaa ( menangis ).”

Squidward : “Bisakah kau diaaaaaaaaaaaaaaaaaaam !!!!!!!!”

Spongebob : “Ayolah, Sandy, pikirkan sesuatu.”

Squidward : “Sudah kuduga, kalian cuma orang tolol yang tak berguna, aku cuma membuang - buang waktu ke sini, mulai dari ide mengajak ke sini lah, sihir lah, semua itu mustahil dilakukan. Mana mungkin……….. ( berjalan ke pintu keluar ).

Sandy : “Hei, kurasa kau benar. Sihir ? Kenapa tidak terpikir dari tadi ?”

Squidward : “Oh, ayolah. Kukira kau pintar tapi ternyata sama tololnya seperti Spongebob. Dia yang mengusulkan ide ini tadi ke Tuan Krab.”

Sandy : “Tapi idenya sangat brilian.”

Squidward : “Kau serius ? Memang bagaimana caranya ? Kau punya tongkat sihir ?”

Sandy : “Tidak sih. Tapi…………………”

Squidward : “Sudahlah, Jangan mengada - ngada. Kalo tongkat sihir tidak punya ya bagaimana caranya ?”

Sandy : “Aku mungkin tidak bisa membuatnya, tapi kita bisa mencarinya.”

Squidward : “Mencari ? Mencari ke mana ? Kita pergi ke dunia sihir maksudmu ? Haha, kau ini terlalu banyak membaca novel, hahahaha.”
Sandy : “Tentu bisa.”

Squidward : “Hei, kau tidak sedang bercanda atau membodohiku kan ?”

Sandy : “Kau sadar tidak dari tadi cuma kita saja yang bicara. Yang lain pada……Oh, ternyata………”

Patrick & Sponge : “Groooook grooook” ( mendengkur ).

Squidward : “Ya Tuhan, mereka malah tertidur.

Sandy : “Sudah, biarkan saja, ayo ke ruang kerjaku di bawah sini. Akan kutunjukkan sesuatu.”

Squidward : “Oh, baiklah ( pasrah ).

*************************

Nyonya Puff : “Tuan, kenapa krabby pattyku gosong ?” ( menuju tempat kasir yang dijaga Tuan Krab ).

Tuan Krab : “Maaf, Nyonya. Pegawai kami yang sebelumnya sudah tidak bekerja di sini lagi. Pegawai baru kami masih butuh penyesuaian.”

Nyonya Puff : “Maksudmu Spongebob dan juga pria bertentakel menjijikkan itu sudah berhenti bekerja ?”

Tuan Krab : “Errrr, yaaaaa.”

Nyonya Puff : “Lalu siapa orang tak beruntung yang menggantikan mereka ?”

Tuan Krab : “Diaaaaaa……….Diaaaaaaaa…….”

Pearl : “Huaaaaaaaaa…… Huaaaaaaaaaaaaaa………… Ayah jahat, kenapa ayah menyuruhku membantu bekerja di sini ? Aku kan tak suka memasak ( keluar dari dapur sambil menangis sambil mendatangi Tuan Krab ).

Nyonya Puff : “Astaga, Tuan Krab, kau tega sekali menyuruh anakmu bekerja di sini. Kenapa kau tidak mencari pegawai baru ?”

Pearl : “Nyonya Puff, ayah jahat ( memeluk Nyonya Puff sampai dia menggelembung ).

Nyonya Puff : “Aduh, lepaskan Pearl. Kau belum menjawabku Tuan Krab.”

Tuan Krab : “Kau kan tau kalo kita harus membayar gaji karyawan setiap bulannya. Jadi………… Jadiiiii….

Nyonya Puff : “Jadi kau tidak mau mengeluarkan sepeser uangpun untuk membayar gaji karyawan ?”

Tuan Krab : “Iyaaap……”

Nyonya Puff : “Dan kau menjadikan anakmu ini sebagai korbannya ?”

Tuan Krab : “Hmmmm, bagaimana ya ? Sebenarnya…..”

Nyonya Puff : “Kalau kau tidak merubah sifat pelitmu itu mungkin aku juga tak akan mau menikah denganmu Tuan Krab.”

Tuan Krab : “Hei, apa maksudmu Nyonya Puff ?”
Nyonya Puff : “Kau selalu saja begitu. Pura - pura tidak mengerti. Tidak mengerti perasaan wanita, dasar kepiting pelit !!!!!!!!!

Tuan Krab : “*&%$&%&*(&%$#@@%&)*&^%*(()))**&^%$$#%^&”

Nyonya Puf f : “+_)(*&^%$#@#$%^&)(*%45^&*(*76$%^&*((6%%^&*(“

Pearl : “Huaaaaaaaaaaa ( menangis makin keras ).”

Mungkin cuma mereka berdua saja ( Tuan krab dan Nyonya Puff ) yang tau arti dari bahasa - bahasa aneh di atas tadi ( bahkan Pearl pun tidak mengerti dan akhirnya tetap melanjutkan tangisannya lagi ). Sementara itu di ruang kerja Sandy…………

Sandy : “Ini adalah pintu ke mana saja. Jadi cuma dengan menyebutkan tempat ke mana kita mau pergi, kita bisa langsung ke sana.”

Squidward : “Apa benar ada alat secanggih itu ?”

Sandy : “Tentu saja ada.”

Squidward : “Kutarik kata - kataku waktu di atas tadi, Sandy. Kau ternyata benar - benar sangat jenius dan brilian dan……………”

Sandy : “Sebenarnya bukan aku yang menciptakan. Aku cuma pinjam.”

Squidward : “Oh, kutarik kata - kataku lagi.

Sandy : “Hmmpppph” ( cemberut ).

**********************

Madam Z : “Tidak lama lagi masa kejayaanku akan dimulai.”

Coco : “Apa Yang Mulia yakin mereka bisa menyelesaikan sepuluh ribu Krabby Patty dalam sekejab “tanpa sihir” ?

Madam Z : “Justru itu bagian dari rencanaku, Coco. Mereka pasti akan kena perangkapku.”

Coco : “Saya masih tidak mengerti, Madam.”

Madam Z : “Sebenarnya aku juga tidak mengerti sih ( Gubrak ).”

Coco : “Hah ? Kok bisa ?”

Madam Z : “Udah, kita nurut sama pengarangnya. Ok, kita ikutin aja apa yang ditulis di naskah. Nanti juga dikasi tau. Sekarang kita ketawa aja sesuai skenario, ya ? Hahahahahahahahaha ( ketawa campur malu ).

Coco : “Ha ha ha ha ( ketawa terpaksa ).

( Bersambung ke Episode Empat )

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com