Sunday, October 11, 2015

Petualangan Spongebob di Dunia Sihir ( Episode 4 )

Squidward : “Jadi, di mana kau meminjam pintu aneh ini, Sandy ?”

Sandy : “Aku meminjamnya dari Doraemon. Jangan bilang kau tidak mengenalnya, Squidward.

Squidward : “Oh yeah, kau benar Sandy. Aku tidak tau Doraemon itu siapa ? Apa dia punya tentakel sepertiku ?”

Sandy : “Emmm ( memandang tentakel Squidward dengan jijik ), tentu tidak. Dia robot kucing dari abad 21.”

Squidward : “Kau bilang robot ? Astagaaaaa Sandy, robot itu bukan makhluk yang baik. Mereka suka menghancurkan dan…….

Sandy : “Dan kau terlalu banyak menonton film, Squidward. Sudahlah, ayo kita bangunkan dua orang pemalas itu.”

Squidward : “Apa kita perlu mengajak mereka ? Orang - orang idiot seperti mereka cuma bisa menyusahkan saja.

Patrick : “Siapa yang kau bilang idiot itu, Squidward ?
Spongebob : “Apa yang kau maksud itu kami ?”

Sandy : “Tentu tidak. Dia cuma bercanda. Benar kan, Squidward ?”

Squidward : “Bercanda katamu ? Hahhhhhh……………Apa wajahku terlihat seperti bercanda ? ( menampakkan wajak serius ).”

Patrick : “Wow, Squidward, wajahmu seperti gurita.”

Squidward : “Aku memang gurita. Ayo kita berangkat, Sandy. Rasanya kita tidak perlu mengajak mereka berdua.”

Spongebob : “Hei, aku juga ingin ikut. Kalian tak mungkin kan pergi tanpa aku ?”

Squidward : “Tentu saja mungkin. Benar kan Sandy ?”

Sandy : “Maafkan aku, Squidward, tapi sepertinya kita harus mengajak mereka.”

Squidward : “Astaga, untuk apa ?”

Sandy : “Untuk bisa masuk ke pintu ini minimal harus ada delapan orang yang ikut.”

Squidward : “Delapan orang ?”

Patrick : “Orang ? Aku kan bintang laut ( wajah bingung ).

Sandy : “Emmm, anggap saja kita orang, ok ? Yaps, dengan Aku, Kau, Patrick, dan Spongebob saja kita masih kekurangan, apalagi kalau mereka tidak ikut.

Squidward : “Tapi kan masih ada tetangga yang lain ?”

Sandy : “Memangnya siapa tetanggamu selain mereka berdua ?”

Squidward : “Oh, sudahlah, aku menyerah. Lalu siapa empat orang lain yang akan kita ajak ?”

Sandy : “Hmmmmm ( berpikir ).”

******************

Tuan Krab : Kau ini !!! Bla bla bla bla bla bla bla………..”

Nyonya Puff : “Kau juga ! Dasar wghcgdbhdbvbsdvnkjsdnvkndsnvd………..”

Pearl : “Apa tidak ada yang peduliii padakuuuuuuuuuuuuuuuu ?????????”

Nyonya Puff : “Oh, maaf Pearl. Aku terbawa suasana. Ini semua gara - gara ayahmu.”

Tuan Krab : “Apa kau bilang ? Ini juga gara - gara kau. Harusnya kau yang mencarikan dan membayar gaji karyawan.”

Nyonya Puff : “Hei, apa kau sudah gila ???”

Pearl : “Ya ampun, hentikan pertengkaran ini. Ayah juga ! Harusnya ayah mengerti perasaan wanita.”

Tuan Krab : “Hei, sejak kapan kau berani menasihati ayahmu ?”

Pearl : “Memangnya tidak boleh ?”

Nyonya Puff : “Tentu boleh sayang, kau tidak usah takut pada kepiting tua yang pelit ini.”

Tuan Krab : “nvsnvjrevnkjnbkfdnmblkdfmbmbmbbmbmmbmb”

Nyonya Puff : “jvnvjwnvnvnvjnvjn vvvvvvvvvvfvjmifmfmblf,bl,blb”

Pearl : “nejnfjenvkjndsvdv m vmd vm mn vmf vfffffffffkdsns”

Akhirnya mereka mengeluarkan bahasa - bahasa yang aneh dan terlarang lagi dan bahkan Pearl sudah mengerti arti dari bahasa itu dan ikut nimbrung dengan mereka. Sementara di tengah adu mulut yang sengit itu mereka tidak sadar kalo di depan mereka ada Spongebob, Patrick, Sandy dan Squidward yang memandang mereka dengan melongo.

Squidward : “Hei, apa yang sedang kalian bicarakan ?”

Spongebob : “Hai, Nyonya Puff ( tersenyum ).”
Nyonya Puff : “Astaga, spongebob, jangan lupa belok kanan, awas ada tikungan tajam, jangan lupa injak rem, awas, tidaaaaaaaaaaaaaaaaak……….”

Spongebob : “Tenang Nyonya Puff, kita tidak sedang di sekolah mengemudi. Eh, ada Pearl juga. Kau seperti habis menangis.”

Pearl : “Begitulah, ini semua gara - gara ayah.”

Tuan Krab : “Siapa yang mengizinkan kalian masuk ke sini ? Bukannya kalian sudah kupecat ?”
Spongebob : “Tuan Krab, kami………………”

Tuan Krab : “Aku tidak mau dengar alasan apapun. Cepat pergi dari sini sekarang !!!”

Sandy : “Maafkan aku Sir, tapi……………”

Tuan Krab : “Kau juga tidak boleh masuk karna kau juga temannya mereka.”

Nyonya Puff : “Kau ini kenapa, Krab ? Jangan terlalu keras pada mereka.”

Tuan Krab : “Ayo cepat kalian pergi dari sini !!”

Squidward : “Baik, kami akan pergi. Tapi jangan harap kami akan membantumu menyelesaikan pesanan sepuluh ribu Krabby Patty itu.”

Tuan Krab : “Hahahahaha. Memangnya orang kalian bisa apa ?”

Patrick : “Hahahahaha, benar, memangnya kita bisa apa ? hahahahahaha. Awwwwwwww, maaf Sandy.”

Sandy : “Ya sudah, kami akan pergi kalo begitu. Aku harap kau bisa menyelesaikannya sendiri, Mr Krab.”

Squidward : “Dan jangan harap kami akan membantumu kalau kau benar - benar mengusir kami.”

Pearl : “Sebenarnya kalian bicara apa sih ?”

Nyonya Puff : “Aku juga ingin tahu. Tadi aku dengar sepuluh ribu krabby patty. Memangnya ada yang memesan sebanyak itu ?”

Sandy : “Jadi rencananya kami akan pergi ke dunia sihir dengan alat yang sudah aku pinjam dari teman. Dengan pergi ke dunia sihir kita pasti bisa menemukan tongkat sihir lalu menyihir sepuluh ribu krabby patty.”

Tuan Krab : “Lalu kenapa kalian harus ke sini dulu ?”

Sandy : “Kami ke sini karna untuk menggunakan alat itu minimal harus ada delapan orang yang ikut. Dan karna kebetulan ada tiga orang di sini, jadi……………”( memandang Tuan Krab, Nyonya Puff, dan Pearl dengan penuh harap ).

Tuan Krab : “Maksudku aku juga harus ikut ? Tidak tidak. Aku tidak dibayar untuk melakukan ini. Kalo aku ikut Krusty Krab otomatis harus tutup juga. Tidak bisa.”

Sandy : “Ya sudah, kami tidak akan membantumu kalau begitu.”

Squidward : “Semoga kau berhasil, Tuan Krab. Ayo kita pergi semuanya” ( ancang - ancang mau berjalan menuju pintu keluar ).

Tuan Krab : “Hei tunggu dulu. Apa kalian benar - benar serius dengan perkataan kalian soal dunia sihir itu ?”

Sandy : “Ya sudah kalo tidak percaya.”

Tuan Krab : “Hei hei, maafkan aku . Baiklah, aku mau ikut dengan kalian. Tapi apa mereka berdua mau ikut ?” ( menunjuk Pearl dan Nyonya Puff ).

Pearl : “Tentu saja aku ikut. Pasti menyenangkan. Iya kan, Nyonya Puff ?”

Nyonya Puff : “Hffffft, baiklah. ( terpaksa )

Spongebob : “Kuharap nanti di dunia sihir kita bisa naik kapal bersama - sama, Nyonya Puff.” ( tersenyum ).

Nyonya Puff : “Maaf, tapi aku tidak tertarik. Lebih baik aku mati saja daripada harus naik kapal yang dikemudikan olehmu, Spongebob.”

Patrick : “Kalau begitu denganku saja, Nyonya Puff.”

Nyonya Puff : “Apalagi kau.”

Tuan Krab : “Tapi tunggu dulu, tadi kau bilang minimal harus delapan orang kan ? Ini kan baru ada tujuh. Berarti ada satu orang lagi yang harus kita ajak.”

Patrick : “Jadi ini baru tujuh orang ? Aku pikir sudah tiga orang.” ( dengan tampang bego sambil menghitung dengan tangannya ).

Sandy : “Kalo Lary sepertinya tidak mungkin karna pasti sedang sibuk menjaga di pantai. Berarti ya tinggal satu orang lagi, kau tahu siapa yang aku maksud kan Tuan ?……………” ( menatap Tuan Krab dengan perasaan tidak enak ).

( Bersambung ke Episode Lima )

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com