Sunday, October 25, 2015

Petualangan Spongebob di Dunia Sihir ( Episode 5 )

Tuan Krab : “Maksudmu kau akan mengajak ibuku ? Ah, tidak tidak. Aku bisa digantung di tiang jemuran kalo sampai dia kupaksa melakukan hal bodoh ini.”

Patrick : “Sepertinya itu ide bagus, hahahahhahaha. Ups, maaf Tuan Krab.”

Sandy : “Tidak tidak. Kita tidak mungkin mengajak ibumu, tuan krab. Kita akan mengajak seseorang yang sudah pasti kau kenal dengan baik.”

Tuan Krab : “Siapa lagi yang aku kenal di Bikini Bottom selain Spongebob, Patrick, Squidward, lalu………Lalu……….

Sandy : “Kau mengerti maksudku kan ?”

Tuan Krab : “Tapiiii tapiiiii……”

Sandy : “Sudahlah, cuma ini jalan satu - satunya.”

Squidward : “Astaga, siapa yang kalian maksudkan ?”

Tuan Krab : “Dia bermaksud mengajak nenek tua Parkinson yang suka minta - minta di depan rumahku itu untuk ikut bersama kita. Kau ini sudah gila rupanya.”

Sandy : “Waduh, kau salah menduga ,Tuan Krab. Yang aku maksud itu musuh bebuyutanmu, Plankton. Cuma dia rasanya yang bisa diandalkan lagi.”

Tuan Krab, Sponge & Squid : “Apaaaaaaaaa ?

Patrick : “Apaaaaaaaaaa ?

Squidward : “Kenapa kau ikut - ikutan seperti kami, Patrick ?”

Patrick : “Ah, tidak apa - apa. Aku hanya ikut memeriahkan saja. Jangan memandangku melotot seperti itu, Squidward.”

Tuan Krab : “Kau pikir aku akan setuju dengan mengajaknya bergabung bersama kita ?”

Sandy : “Sebenarnya sih aku sudah menduga kau akan mengatakan hal itu. Tapi kita tak punya pilihan lain, Tuan.

Tuan Krab : “Ah, kalau begitu lebih baik kita mengajak si nenek tua Parkinson itu aja.”

Sandy : “Sayang sekali. Tadi nenek tua itu menelponku kalau dia sedang ada urusan di Paris jadi dia tidak bisa ikut.”

Tuan Krab : “Hah, sejak kapan nenek tua pengemis itu bisa jalan - jalan ? Dan tempat apa lagi itu Paris ?”

Squidward : “Hmmmmm, pasti ini ulah si pengarang lagi. Kau mengalah saja Tuan Krab, sepertinya pengarang sudah menentukan kalo kita akan pergi bersama plankton.”

Tuan Krab : “Tidak ! Tidak akan ! Kau pikir aku akan rela mengajaknya dan lalu dia akan mencuri resep rahasiaku lagi ? Jangan harap.”

Sandy : “Mulai lagi deh. Oh, baiklah, kalo begitu kami tidak akan membantumu.”

Tuan Krab : “Oh, demi kerang laut. Tidak bisakah kita ajak yang lain saja ? Persoalan ini bisa kita diskusikan baik - baik.”

Plankton : “Sayang sekali Yujin. Sepertinya kau memang harus mengajakku.”

Sandy : “Hmmmm, lagi - lagi ulah si pengarang.”

Tuan Krab : “Pppppppp Plankton…………Darimana bisa kau masuk ke tempat ini padahal semua pengamanan sudah dipasang untuk mengusir kecoa sepertimu.”

Plankton : “Sayang sekali tapi sepertinya seseorang yang bernama “Pengarang” jauh lebih kuat dari yang kau bayangkan. Aku di suruh masuk ke dalam sini dan hebatnya tidak terjadi apa - apa padaku.”

Tuan Krab : “Aaaaaaaaarh, dasar pengarang. Kalau sampai ketemu akan kuhajar sampai babak belur. Daaannn…Daaaaaan……. ( menggerakkan mulut tapi tidak ada suara ).

Plankton : “Haha, sudah kubilang pengarang itu sangat hebat. Bahkan kau yang bermulut besar pun sampai kehabisan kata - kata.”

Sandy : “Jadi kau sudah setuju untuk bergabung bersama kami ?”

Plankton : “Tentu saja. hehehe ( menatap Krab dengan licik ).”

Spongebob : “Hore, akhirnya masalah kita selesai kan ?”

Sandy : “Bagaimana tuan ? Sudahlah, kau mengalah saja.”

Tuan Krab : “Hffffft, baiklah. Aku menyerah. Tapi awas saja kalau kau macam - macam !”

Plankton : “Hehehehe, kita lihat saja nanti.”

Sandy : “Ok, kita pergi ke rumahku dulu. Kalian Ok kan Nyonya Puff ? Pearl ? Dari tadi aku tidak mendengar kalian berbicara.”

Pearl : “Ah, aku cuma terpesona dari tadi mendengar pembicaraan kalian.”

Nyonya Puff : “Aku no comment. Aku tidak terlalu suka mengikuti pembicaraan anak - anak.”

Tuan Krab : “Maksudmu aku ini juga bocah seperti mereka ?”

Nyonya Puff : “Kau sendiri yang mengatakannya.”

Tuan Krab : “Kau ini, djhwfhjewhfweunuwengn.,,…..”

Nyonya Puff : “njkvfhbfhbjbevubnjvnvnbnnbebnebn”

Pearl : “Huaaaaaaaaaaaaaa ( menangis lagi ).”

Sandy : “Hadeh. mulai lagi deh.”

************************ Di rumah Sandy

Sandy : “Ok, sekarang kita sudah di depan pintu ke mana saja. Ini akan membawa kita ke dunia sihir tempat kita bisa menemukan tongkat sihir yang bisa membuat sepuluh ribu Krabby Patty.”

Nyonya Puff : “Hoahhhhm, dasar khayalan anak - anak.”

Squidward : “Sebenarnya aku juga agak kurang percaya sih.”

Patrick : “Apa dengan pintu ini aku bisa pergi ke rumahnya Sandy saat ini juga ?”

Spongebob : “Patrick, kita sekarang sudah di rumahnya Sandy.”

Patrick : “Oooo. Maaf, ku kira kita bisa pergi ke rumahnya Sandy dengan alat ini. Ternyata tidak bisa ya ? Dasar pintu yang payah !”

Sandy : “Hmmm, lebih baik kau tutup mulut, Patrick. Aku malas harus berbicara panjang lebar denganmu karna kau pasti tidak akan mengerti.”

Patrick : “Maaf, tapi pintu ini memang payah, Sandy. Katanya bisa ke mana saja tapi kok tidak bisa ke rumahmu sekarang ?”

Sandy : “Terserah kau sajalah.”

Plankton : “Sepertinya alat ini menarik juga. Aku bisa minta pintu ini mengantarku menuju tempat resep rahasia Krabby Patty, hahahaha. Benar kan Yujin ?”

Tuan Krab : “Awas saja kalau kau berani melakukan hal kotor itu !”

Pearl : “Tapi kalau dilihat pintu ini sepintas terlihat biasa saja sih.”

Spongebob : “Kau salah Pearl. Pintu ini sekilas terlihat seperti pintu rumahku.”

Sandy : “Hmmm, bisakah kita langsung berangkat sekarang ? Dalam hitungan satu sampe tiga kita semua akan mengucapkan “DUNIA SIHIR” secara bersamaan lalu aku akan membuka pintu ini. Siap ?”

Tuan Krab : “Aku tidak yakin.”

Nyonya Puff : “Khayalan anak - anak emang terlalu tinggi.”

Squidward : “Kuharap semua omong kosong ini akan cepat selesai dan aku bisa langsung tidur dengan nyenyak di rumah.”

Pearl : “Aku tidak sabar melihat isi pintu ini.”

Plankton : “Hahahahaha. aku sangat menantikannya.”

Patrick : “Pintu ini payah.”

Spongebob : “Aku siap aku siaaaap.”

Sandy : “Satuuuuuuuu, duaaaaaaaaaa, tiiiiiigaaaaaaaaaaaaaa………………..”

Semua : “Dunia Sihir !!!”

(Bersambung ke Episode Enam )

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com